MAKALAH
PENDIDIKAN AL-QUR’AN
Makalah Ini Untuk Memenuhi Tugas Mata
Kuliah
HADITS
DOSEN : SUPRAPTO, LC
Oleh:
MUHAMMAD
HAMKA SAFI’I
YUSUUF ARIFIN
PAI B / II
PROGAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH TULUNGAGUNG
Maret 2016
KATA
PENGANTAR
Segala puji syukur kami ucapkan kehadirat ALLAH Subhaanahu
Wata’aalaa atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang di ajukan untuk memenuhi salah satu mata tugas kuliah “Hadits”
di STAIM Tulungagung.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membimbing kita dari jaman
jahiliah munuju ke zaman terang yakni agama islam.
Dengan selesainya makalah ini dengan judul “Pendidikan Al-qur’an” Penyusun
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat
:
1.
Bapak Nurul Amin M.Ag Selaku Rektor STAI Muhammadiyah
Tulungagung.
2. Suprapto, LC selaku Dosen Pembimbing kami dalam pembuatan makalah ini.
3.
Serta
teman-teman yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu dengan kerendahan hati, kami mengharap kepada semua pihak segala kritik dan saran atas kesempurnaan
makalah ini.
Akhirnya dengan syukur alhamdulilah atas selesainya
masalah yang kami buat ini, teriringi doa semoga bermanfaat bagi penyusun
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Tulungagung, 19 Maret 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR
ISI .............................................................................................. iii
BAB I : PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang masalah .............................................
B.
Rumusan Masalah ......................................................
C.
Tujuan Masalah ..........................................................
BAB II : PEMBAHASAN
BAB III: PENUTUP
KESIMPULAN...................................................................
DAFTAR
PUSTAKA ................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Al-Qur’an
adalah sumber dari segala ilmu pengetahuan yang sudah sewajarnya kita
menjadikan Al-Qur’an sebagai pusat ilmu pengetahuan. Tidak hanya itu, Al-Qur’an
merupakan satu-satunya kitab yang tiada satupun manusia di muka bumi ini yang
mampu menandinginya.
Sungguh
sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa kitab-kitab selain Al-Qur’an dizaman
sekarang tidak akan pernah mampu untuk menyamai dengan Al-Qur’an itu sendiri,
perhatikanlah berapa biji manusia dari kalangan Nasrani yang dapat dengan baik
menghafal kitab mereka (Injil), perhatikan pula siapa saja yang telah menghafal
kitab Taurat dari kalangan yahudi, niscaya akan sangat sulit sekali kita temui
diantara mereka sebagai seorang penghafal kitab yang benar-benar hafal diluar
kepala, belum lagi mereka selalu merubah isi-isi atau kandungan dalam kitab
mereka, keaslian kemurnian dan keontetikan dari kitab-kitab mereka
sangat-sangat lemah. Mereka kaum Yahudi dan Nasrani telah mengubah-ubah kebenaran dengan yang
bathil, mereka juga tidak dapat membedakan mana yang perkataan nabi mereka dan
mana yang perkataan sahabat, semua campur aduk menjadi satu ditambah lagi
perubahan-perubahan ayat yang sering mereka bolak-balikkan.
Berbeda
dengan kaum Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Allah Subhanahu
Wata’ala telah berjanji untuk menjaga kitab-Nya. dizaman inilah zaman ke emasan
islam terindah dalam sejarah. Disinilah sinar agama Allah dapat terus menerangi
bumi hingga saat ini. Disinilah mulai nampak berbagai macam ilmu pengetahuan
yang terus berkembang dari agama yang di ridhai Allah ini, seperti ilmu Aqidah,
Tafsir, Hadits, Fiqih, Adab dan lain sebagainya.
Sungguh
beruntung kita hidup menjadi kaum Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Karena
dizaman kitalah satu-satunya zaman yang telah mempelajari ilmu hadits, dengan
ilmu hadits dengan perantara berbagai macam pesan dari telinga ke telinga,
hingga dari kitab ke kitab, melalui tangan-tangan para ulama salaf asshaliih
yang dengan sungguh-sungguh mereka berdakwah serta menulis sabda Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dengan cinta dan perasaan.
Sehingga
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang sejatinya telah wafat, seakan terasa masih hidup. Seakan kita juga masih
bisa berjumpa dengan beliau melalui sabda-sabdanya meski zaman terus berjalan
ditelan waktu.
B.
Rumusah Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan Konsep Pendidikan Al-Qur’an beserta pengembangannya?
2.
Apa
Keuntungan Kita Mempelajari atau
Menghafal Al-Qur’an?
C.
Tujuan Masalah
1.
Agar
kita mengetahui apa saja konsep pendidikan dalam Al-Qur’an.
2.
Agar
kita bisa memahami bahwa Al-Qur’an itu merupakan bahan utama dalam Dunia
Pendidikan Serta Pentingnya Al-Qur’an untuk dihafal oleh Generasi Bangsa ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep
Pendidikan Al-Qur’an dan Pengembanganya
1. Pengertian Konsep Pendidikan dalam Al-qur’an.
Istilah pendidikan bisa ditemukan dalam al-Qur’an
dengan istilah ‘at-Tarbiyah’, ‘at-Ta’lim’, dan ‘at-Tadhib’, tetapi lebih banyak
kita temukan dengan ungkapan kata ‘rabbi’, kata at-Tarbiyah adalah bentuk
masdar dari fi’il madhi rabba , yang mempunyai pengertian yang sama dengan kata
‘rabb’ yang berarti nama Allah. Dalam al-Qur’an tidak ditemukan kata
‘at-Tarbiyah’, tetapi ada istilah yang senada dengan itu yaitu; ar-rabb,
rabbayani, murabbi, rabbiyun, rabbani.Menurut al-Qurtubi, bahwa; arti ‘ar-rabb
adalah pemilik, tua, Maha memperbaiki, Yang Maha pengatur, Yang Maha mengubah,
dan Yang Maha menunaikan. Sedangkan Al-Jauhari memberi arti at-Tarbiyah, rabban
dan rabba dengan memberi makan, memelihara dan mengasuh.[1]
Sehingga jika digabungkan maka disini penulis menyimpulkan bahwa Konsep
Pendidikan Al-Qur’an adalah Segala usaha untuk menumbuh kembangkan serta
mendidik peserta didik di dunia pendidikan dengan Al-Qur’an sebagai sumber
pusat pendidikan itu sendiri, sehingga inilah sistem terbaik yang pernah ada
dalam dunia pendidikan yang sudah sepatutnya di amalkan oleh seluruh umat
manusia yang ada di muka bumi ini.
2.
Mengembangkan Pendidikan dengan
Al-Qur’an
Al-Qur’an
merupakan firman Allah yang selanjutnya dijadikan pedoman hidup kaum muslim
diseluruh penjuru dunia yang tidak ada lagi keraguan di dalamnya. Di dalamnya
terkandung ajaran-ajaran pokok (prinsip dasar) menyangkut aqidah serta segala
aspek kehidupan manusia yang intinya memberikan kabar gembira bagi siapa saja
yang beriman kepada-Nya, dan ancaman yang nyata bagi siapa saja yang
mendustakan ayat-ayat-Nya.
Dalam al-Qur’an sendiri telah memberi
isyarat bahwa permasalahan pendidikan sangat penting, jika al-Qur’an dikaji
lebih mendalam maka kita akan menemukan beberapa prinsip dasar pendidikan, yang
selanjutnya bisa kita jadikan inspirasi untuk dikembangkan dalam rangka
membangun pendidikan yang bermutu. Ada beberapa indikasi yang terdapat dalam
al-Qur’an yang berkaitan dengan pendidikan antara lain; Menghormati akal
manusia, bimbingan ilmiah, fitrah manusia, penggunaan cerita (kisah) untuk
tujuan pendidikan dan memelihara keperluan sosial masyarakat untuk selanjutnya
dibimbing dan di didik ke arah kebahagiaan yang amat sangat nyata yaitu Syurga.
Tidak hanya itu apa-apa yang ada dalam Al-Qur’an
sangatlah mudah diamalkan bagi siapa saja yang mau mempelajarinya dan
memahaminya. Renungilah hadits berikut ini yang mana dengan membaca satu
hurufnya saja diganjar dengan 1 kebaikan dan dilipatkan menjadi 10 kebaikan.
“Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu
huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu
kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf
dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al
Jami’, no. 6469)
“Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Pelajarilah Al Quran ini, karena sesungguhnya kalian diganjar dengan
membacanya setiap hurufnya 10 kebaikan, aku tidak mengatakan itu untuk الم
, akan tetapi untuk untuk Alif, Laam, Miim, setiap hurufnya sepuluh kebaikan.”
(Atsar riwayat Ad Darimy dan disebutkan di dalam kitab Silsilat Al Ahadits Ash
Shahihah, no. 660).
Hadits ini sangat menunjukan dengan jelas, bahwa muslim
siapapun yang membaca Al Quran baik paham atau tidak paham, maka dia akan
mendapatkan ganjaran pahala sebagaimana yang dijanjikan. Dan sesungguhnya
kemuliaan Allah Ta’ala itu Maha
Luas, meliputi seluruh makhluk, baik orang Arab atau ‘Ajam (yang bukan Arab), baik yang bisa bahasa Arab atau tidak.
“Tamim Ad Dary radhiyalahu ‘anhu berkata: “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca 100 ayat pada suatu
malam dituliskan baginya pahala shalat sepanjang malam.” (HR. Ahmad dan
dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6468).[2]
Dalam hadits tersebut juga sangat jelas, apabila
pendidikan itu ingin dikatakan bermutu, ingin dikatakan maju maka otomatis
sebagai umat islam tentunya tidak sepantasnya malas membaca, akan tetapi
sebaliknya, budaya membaca harus senantiasa melekat. Mempergunakan waktu luang
dengan semaksimal mungkin untuk kelak memetik buahnya, karna ilmu tidak akan
didapatkan dengan raga yang hanya bermalas-malasan.
3.
Pengembangan Pendidikan dengan Metode
Menghafal, berikut Hadits dan Petuah Para Ulama Mengenai Pentingnya Metode
Menghafal Ini
Sebagian kaum Muslimin ternyata masih banyak yang belum
memahami mengapa mereka perlu untuk menghafal Al Qur’an.Bahkan ada yang mengatakan,
“mengapa kita bangga dengan anak-anak
yang hafal Qur’an yang notabene bukan bahasa kita?bukankah lebih baik
mengajarkan mereka membaca terjemahannya agar bisa menerapkan nilai luhur di
dalamnya?”
Subhanallah, Perkataan ini keluar tentu karena
ketidak-pahaman mengenai keutamaan dan urgensi menghafal Al Qur’an. Padahal
dengan menghafal Al-Qur’an banyak sekali hikmah-hikmah yang akan dirasakan
manfaatnya oleh bangsa ini, bukankah meningkatnya tindakan kriminalitas dimuka
bumi ini akibat terlalu jauh dari Al-Qur’an?, Bukankah maraknya riba dan sistem
perdagangan yang merugikan negara juga akibat dari jauhnya mereka para pelaku
bisnis tersebut dari Al-Qur’an?, belum lagi ketika kita membahas tentang sistem
Ujian Nasional yang tidak bisa lagi ditutupi akan kecurangannya, dimana kunci
jawaban menjadi bahan bisnis bagi pihak yang tidak bertanggung jawab dan
dianggap baik saja oleh para guru di negri tercinta ini pada umumnya, anak-anak
didik secara tidak langsung dengan manisnya berbuat curang bersama dengan guru
sebagai pendukungnya, sedangkan jikalau Jauh-jauh hari kita sebagai seorang
guru menerapkan sistem pendidikan yang ada dalam Al-Qur’an serta mendalamkan
ilmu pengetahuan kepada peserta didik dan menanamkan rasa takut akan azab Allah
ta’ala akan bahayanya orang yang berbuat curang, otomatis kecurangan itu semua
tidak akan terjadi.
B. Keuntungan Kita Mempelajari atau Menghafal Al-Qur’an
Pertama-tama mari kita
cermati tentang bagaimana Hukum Menghafal Al-Qur’an itu sendiri. Syaikh Ibnu
Baz Rahimahullah mengatakan, “menghafal Al Qur’an adalah mustahab (sunnah)” (Fatawa Nurun ‘alad Darbi, 89906).
Namun yang rajih insya Allah,
menghafal Al Qur’an adalah fardhu
kifayah, wajib diantara kaum Muslimin ada yang menghafalkan Al Qur’an,
jika tidak ada sama sekali maka mereka berdosa (Al Mausu’ah Al Fiqhiyyah, 17/325).[3]
Adapun Keuntungannya baik mempelajari
ataupun menghafaln Al-Qur’an itu sendiri adalah sebagai berikut :
1. Penghafal
Qur’an adalah Shahibul Qur’an
Syaikh
Muhammad Nashiruddin Al Albani menyatakan, “ketahuilah, makna dari shahibul Qur’an adalah orang yang
menghafalkannya di hati. Berdasarkan sabda nabi Shallallahu’alaihi Wasallam:
“hendaknya
yang mengimami sebuah kaum adalah yang paling aqra’ terhadap kitabullah”
Maksudnya
yang paling hafal. Maka derajat surga yang didapatkan seseorang itu tergantung
pada banyak hafalan Al Qur’annya di dunia, bukan pada banyak bacaannya,
sebagaimana disangka oleh sebagian orang.Maka di sini kita ketahui keutamaan
yang besar bagi pada penghafal Al Qur’an. Namun dengan syarat ia menghafalkan
Al Qur’an untuk mengharap wajah Allah tabaaraka
wa ta’ala, bukan untuk tujuan dunia atau harta” (Silsilah Ash Shahihah, 5/281).
2.
Al Qur’an akan menjadi syafa’at bagi shahibul Qur’an.
Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda:
“bacalah Al Qur’an, karena ia akan datang
pada hari kiamat sebagai syafa’at bagi shahibul Qur’an” (HR. Muslim 804)
3. Semakin
Banyak Hafalan Qur’annya Semakin Tinggi Pula Kedudukan Kita di Surga.
Semakin banyak hafalannya, akan semakin tinggi kedudukan
yang didapatkan di surga kelak. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“akan
dikatakan kepada shahibul qur’an (di akhirat) : bacalah dan naiklah, bacalah
dengan tartil sebagaimana engkau membaca dengan tartil di dunia. karena
kedudukanmu tergantung pada ayat terakhir yang engkau baca” (HR. Abu Daud 2240,
dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud).
4.
Termasuk sebaik-baik manusia.
Hendaknya seorang guru atau pendidik apapun bidangnya
tidak lepas dari mengajarkan Al-Qur’an, karena
guru yang terbaik adalah guru yang bisa mengajarkan Al-Qur’an.
Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam
bersabda:
خيركم من تعلم القرآن
وعلَّمه
“sebaik-baik
kalian adalah yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya” (HR. Al Bukhari
4639).
5. Allah mengangkat derajat shahibul
Qur’an di dunia.
Sebuah Negara akan makmur dan selamat jika ia membawa
Al-Qur’an sebagai sistem utamanya.
Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam
bersabda:
إن الله
يرفع بهذا الكتاب أقواماً ويضع به آخرين
“sesungguhnya
Allah mengangkat beberapa kaum dengan Al Qur’an ini dan menghinakan yang lain
dengannya” (HR. Muslim 817)
6. Penghafal Al Qur’an lebih diutamakan
untuk menjadi imam.
Seorang yang mulia adalah yang paling banyak hafalan
Qur’annya, sampai-sampai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memerintahkan
akan lebih berhaknya seorang penghafal Qur’an yang mengharap ridha Allah ta’ala
untuk menjadi imam shalat, sedangkan imam itu sendiri juga bukan sembarang
orang, Seorang Imam adalah juga bermakna sebagai seseorang yang layak dianut
atau dicontoh tingkah lakunya(selama tidak menyimpang dari syariat) serta mampu
melindungi akan yang ia pimpin.
Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam
bersabda:
“hendaknya
yang mengimami sebuah kaum adalah yang paling aqra’ terhadap kitabullah” (HR.
Abu Daud 582, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud)
7. Meneladani Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam
Panutan kita, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menghafalkan Al Qur’an, dan setiap
bulan Ramadhan Jibril datang kepada beliau untuk mengecek hafalan beliau. Hal
ini diceritakan oleh Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma:
“Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan.Dan beliau lebih
dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril.Jibril menemuinya
setiap malam untuk mengajarkan Al Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi angin yang berhembus” (HR. Bukhari,
no.6)
8. Membaca Al Qur’an adalah ibadah yang
agung.
Membaca Al Qur’an adalah ibadah, setiap satu huruf
diganjar satu pahala.
“barangsiapa
yang membaca 1 huruf dari Al Qur’an, maka baginya 1 kebaikan. dan 1 kebaikan
dilipat-gandakan 10x lipat. aku tidak mengatakan alif lam miim itu satu huruf,
tapi alim satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf” (HR. At Tirmidzi 2910,
ia berkata: “hasan shahih gharib dari jalan ini”)
Dan banyak lagi keutamaan dari membaca Al Qur’an.Maka
seorang Muslim yang hafal Al Qur’an dapat dengan mudahnya membaca kapan saja
dimana saja, langsung dari hafalannya tanpa harus membacanya dari mushaf. Dan ini merupakan ibadah yang
agung. Ibnu Mas’ud berkata:
“Barangsiapa yang ingin mengetahui bahwa dia
mencintai Allah dan Rasul-Nya, maka perhatikanlah, jika ia mencintai Al Quran
maka ia mencintai Allah dan Rasul-Nya” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, Al
Haitsami dalam Majma Az Zawaid berkata: “semua rijalnya shahih”).
9.
Modal utama dalam mempelajari agama.
Al Qur’an adalah sumber hukum dalam Islam. Dengan menghafalkan
Al Qur’an, seseorang lebih mudah dalam mempelajari ilmu agama. Ketika mempelajari suatu permasalahan ia dapat
mengeluarkan ayat-ayat yang menjadi dalil terhadap masalah tersebut langsung
dari hafalannya. Yang kemudian ia perjelas lagi dengan penjelasan para ulama
mengenai ayat tersebut. Ibnu ‘Abdl Barr mengatakan:
“Menuntut ilmu itu ada tahapan dan
tingkatan yang harus dilalui, barangsiapa yang melaluinya maka ia telah
menempuh jalan salaf rahimahumullah.
Dan ilmu yang paling pertama adalah menghafal kitabullah ‘azza wa jalla dan memahaminya”
(dinukil dari Limaadza Nahfadzul
Qur’an, Syaikh Shalih Al Munajjid).[4]
10. Tadabbur danTafakkur
Dengan menghafal Al Qur’an, seseorang bisa lebih mudah
dan lebih sering ber-tadabbur
dan ber-tafakkur. Yaitu
merenungkan isi Al Qur’an untuk mengoreksi keadaan dirinya apakah sudah sesuai
dengannya ataukah belum dan juga memikirkan tanda-tanda kebesaran Allah. Atau
paling tidak dengan seringnya kita mengkaji Al-Qur’an maka kita akan mudah
menjadi pribadi yang mudah bersyukur serta menjadi profesional dalam segala
keadaan. Allah Ta’ala berfirman
“Maka apakah
mereka tidak men-tadabburi Al Quran ataukah hati mereka terkunci?” (QS.
Muhammad: 24).
11.
Kita di Didik Al-Qur‘an Untuk Hidup Sehat Baik Jasmani Maupun Rohani
dengan Ayat-ayat yang Terkandung di dalamnya
Sungguh, kesehatan merupakan kenikmatan yang sangat
agung, Nabi Shallallahu’Alaihi Wasallambersabda:
‘‘Barangsiapa diantara kamu masuk pada waktu pagi dalam keadaan sehat badannya, aman pada keluarganya, dia memiliki makanan pokoknya pada hari itu, maka seolah-olah seluruh dunia dikumpulkan untuknya”. (Hr. Ibnu Majah, No. 4141; dan lain-lain; dihasankan oleh syaikh Al-Albani di dalam shahih Al-Jami’ush Shaghir, no. 5918)
‘‘Barangsiapa diantara kamu masuk pada waktu pagi dalam keadaan sehat badannya, aman pada keluarganya, dia memiliki makanan pokoknya pada hari itu, maka seolah-olah seluruh dunia dikumpulkan untuknya”. (Hr. Ibnu Majah, No. 4141; dan lain-lain; dihasankan oleh syaikh Al-Albani di dalam shahih Al-Jami’ush Shaghir, no. 5918)
Al Qur’an adalah obat bagi penyakit hati dan penyakit
jasmani, maka disini penulis menyimpulkan bahwa Al-Qur’an telah lebih dahulu
menjadi penyembuh bagi manusia dari segala jenis penyakit. Termasuk bisa
menumbuhkan generasi-generasi yang bermental baja, tidak mudah sedih, tidak
mudah putus asa, bahkan ia terus meraih prestasi dalam kehidupannya baik dunia
maupun akhiratnya. Itu semua karena di dalam Al-Qur’an sendiri telah ada
penawar atau obat bagi siapa saja yang mau mentadaburinya. Allah Ta’ala berfirman
“Dan
Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar” (QS. Al Isra: 82).
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Konsep Pendidikan dalam
Al-qur’an. Konsep Pendidikan Al-Qur’an adalah Segala usaha untuk
menumbuh kembangkan serta mendidik peserta didik di dunia pendidikan dengan
Al-Qur’an sebagai sumber pusat pendidikan itu sendiri, sehingga inilah sistem
terbaik yang pernah ada dalam dunia pendidikan yang sudah sepatutnya di amalkan
oleh seluruh umat manusia yang ada di muka bumi ini.
Dalam al-Qur’an sendiri telah memberi isyarat bahwa
permasalahan pendidikan sangat penting, jika al-Qur’an dikaji lebih mendalam
maka kita akan menemukan beberapa prinsip dasar pendidikan, yang selanjutnya
bisa kita jadikan inspirasi untuk dikembangkan dalam rangka membangun
pendidikan yang bermutu.
Adapun Keuntungannya baik mempelajari
ataupun menghafaln Al-Qur’an itu sendiri adalah Penghafal Qur’an adalah Shahibul Qur’an, Al Qur’an akan
menjadi syafa’at bagi shahibul Qur’an, Semakin banyak hafalan qur’annya semakin
tinggi pula kedudukan kita di surga, Termasuk sebaik-baik manusia, Allah
mengangkat derajat shahibul Qur’an di dunia, Penghafal Al Qur’an lebih
diutamakan untuk menjadi imam, Meneladani Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, Membaca Al Qur’an adalah ibadah
yang agung, Modal utama dalam mempelajari agama, Tadabbur danTafakkur, Kita di
didik al-qur‘an untuk hidup sehat baik jasmani maupun rohani dengan ayat-ayat
yang terkandung di dalamnya.
DAFTAR PUSTAKA
Konsep
Pendidikan dalam Al-Qur’an. https://pintania.wordpress.com/konsep-pendidikan dalam-al-qur%E2%80%99an-dan-pengembangannya/ Pukul, 04:14 PM
Zainuddin, Ahmad. KEUTAMAAN
MEMBACA AL-QUR’AN
Purnama,Yulian. Mengapa Perlu Menghapal Al-Qur’an. https://muslimah.or.id/6222-mengapa-perlu-menghafal-al-quran-1.html Artikel Muslimah.Or.Id pukul,
05:30 PM
[1]. Konsep Pendidikan dalam Al-Qur’an https://pintania.wordpress.com/konsep-pendidikan-dalam-al-qur%E2%80%99an-dan-pengembangannya/
Pukul, 04:14 PM
[2]. Ahmad Zainuddin, KEUTAMAAN
MEMBACA AL-QUR’AN
Artikel Muslim.Or.Id
https://muslim.or.id/8669-keutamaan-membaca-al-quran.html Pukul, 04:32 PM
Artikel Muslim.Or.Id
https://muslim.or.id/8669-keutamaan-membaca-al-quran.html Pukul, 04:32 PM
[3] . Yulian Purnama. Mengapa Perlu Menghapal Al-Qur’an. Artikel Muslimah.Or.Id
https://muslimah.or.id/6222-mengapa-perlu-menghafal-al-quran-1.html pukul, 05:30 PM
https://muslimah.or.id/6222-mengapa-perlu-menghafal-al-quran-1.html pukul, 05:30 PM
[4]
. Ibid, dengan sedikit tambahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar