Ia juga mengkisahkan mengenai gambaran keluargannya termasuk keadaan orang tuannya yang belum masuk islam, pemuda ini juga sering dikenal perdebatannaya dengan tokoh-tokoh atheisme liberalisme dan modernisme.
Banyak
yang tidak sadar bahwa keislaman seseorang merupakan sesuatu yang
sangat berharga dan harus disyukuri, karena tidak semua orang Allah
berikan hidayahNya. Orangtua Hamzah Tzortzis adalah seorang non-Muslim,
walaupun ia sangat mencintai keluarganya tapi apa daya hidayah belum
menyapa mereka, inilah yang sangat ia sedihkan. Sementara banyak muslim
yang tumbuh dari keluarga muslim acuh dengan anugerah yang Allah berikan
kepadanya, seolah-olah Islam yang telah ada tidak ada harganya sama
sekali. Malulah kita dengan orang yang betul-betul mengharapkan Islam
datang ke keluarga mereka sementara kita tidak pernah menghargainya dan
tidak berusaha mendakwahkan keluarga dengan sebaik-baiknya.
Hamzah adalah salah satu instruktur di IERA (Islamic Education and Research Academy/Akademi Pendidikan dan Penelitian Islam) yang diketuai oleh Abdurrahim Green di Inggris.
Hamzah adalah pembicara populer di kampus-kampus Universitas di Inggris, dan telah berkeliling dunia secara berkala untuk memberikan seminar, terutama di Amerika Serikat, Australia, Belanda, Malaysia, Kanada dan Libanon.
Hamzah telah menulis sejumlah publikasi Islam dan sejumlah artikel di websitenya. Beberapa kali diadakan diskusi terbuka yang melibatkan Hamzah dengan akademisi terkemuka dan intelektual diantaranya:
- Profesor Lawrence Krauss (Ahli kosmologi) dengan judul: Islam atau Atheisme - Mana yang Lebih Masuk Akal?
- DR. Ed Buckner (Presiden Persatuan Atheis Amerika) dengan judul: Islam atau Atheisme?
- Profesor Dan Barker (Wakil Presiden FFRF, sebuah organisasi anti agama) dengan judul "Islam atau Atheisme?"
Kemudian Profesor Simon Blackburn, Profesor Ken Gemes dan lain-lain. Hamzah memberikan presentasi di seluruh dunia tentang berbagai topik, diantaranya "Apakah Tuhan itu Ada", "Mengapa Islam?", "Kejaiban al-Qur'an", "Islam atau Atheis?" dan "Bisakah kita hidup lebih baik tanpa Agama?".
Diterbitkan tanggal 4 Mei 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar